Diperbarui: 15 Agustus 2024, 15:47 WIB
Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Robert Michael-dpa via AP
Nusainfo.news – Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, ogah mengikuti jejak tandemnya musim depan di Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, untuk berpartisipasi di Suzuka 8 Hours 2025. Marquez mengakui punya rasa takut tersendiri, dan menyebut balapan tersebut bukanlah salah satu ambisi yang ingin ia buru.
Suzuka 8 Hours merupakan ajang balap ketahanan motor legendaris yang menjadi salah satu seri dari kejuaraan FIM Endurance World Championship (EWC). Balapan ini pun sangat menantang karena digelar selama delapan jam di Jepang saat musim panas, ditambah layout Sirkuit Suzuka pelik untuk motor.
Digelar pertama kali pada 1978, balapan ini dulunya kerap diramaikan para pembalap MotoGP dan WorldSBK, serta para pembalap dari berbagai ajang motor bergengsi di dunia, termasuk rider-rider Jepang sendiri. Namun, jadwal MotoGP yang padat membuat para ridernya kerap ragu-ragu berpartisipasi.
Advertisement
Pecco Bagnaia Soal Setim dengan Marc Marquez: Bisa Jadi Rezeki dan Bencana Sekaligus
Para Rider Senang Simon Crafar Jadi ‘Wasit’ Baru MotoGP: Lebih Adil, Bisa Diajak Dialog
1 dari 2 halaman
Risiko Balapan dengan Pembalap dari Berbagai Kejuaraan
Marc Marquez dan Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse
Bagnaia sendiri meminta Ducati menurunkannya di Suzuka 8 Hours sejak 2022, dan semakin ngotot usai Ducati sukses finis keempat di edisi 2024. Namun, Marquez menolak ikut-ikut, meski Ducati berharap menandemkannya dengan Bagnaia di edisi 2025. Alhasil, kini Fabio di Giannantonio lah yang jadi prospek mereka.
“Honda meminta saya enam atau tujuh kali, karena bagi mereka, itu salah satu gelaran paling penting. Pecco bilang ‘ya’ karena ia suka. Saya sendiri tidak yakin melakukannya, karena MotoGP sudah punya 20-22 Grand Prix. Ada balapan penuh dan Sprint,” ujar Marquez lewat kanal Youtube Bennetts BikeSocial, Selasa (6/8/2024).
“Salah satu hal yang bikin saya takut, di sana ada banyak pembalap dengan level berbeda-beda. Ketika balapan dengan para rider dengan level berbeda-beda, itu bisa menciptakan kontak, jatuh tanpa dugaan, jatuh tanpa coba-coba, hanya karena semua punya kecepatan berbeda-beda. Itu bikin saya agak takut. Jadi, tidak,” lanjutnya.
Marc Marquez Sadari ‘Makna’ Bela Ducati Usai Disambut Meriah di World Ducati Week 2024
Ducati Pilih Marc Marquez, Valentino Rossi Sebut Wajar 3 Rider Mudanya Merasa Dikhianati
2 dari 2 halaman
Nanti Saja Waktu Sudah Pensiun
Meski begitu, Marquez tak menutup kemungkinan balapan di Suzuka 8 Hours ketika ia sudah pensiun dari MotoGP. Hal serupa pernah dilakukan oleh Casey Stoner. Usai pensiun dari MotoGP pada akhir 2012, Stoner membela Honda di Suzuka 8 Hours 2015. Sayangnya, ia terjatuh dan cedera, membuat Honda gagal finis.
“Seperti yang saya selalu bilang. Saya, Anda, dan semua orang punya ‘harga’. Namun, saat ini saya hanya mau mengikuti motivasi saya, dan Suzuka 8 Hours bukan salah satunya. Mungkin lima tahun lagi, atau ketika saya pensiun, saya bakal bilang, ‘Aku ingin coba Suzuka 8 Hours’. Namun, untuk sekarang, tidak,” pungkasnya.
Pembalap MotoGP terakhir yang berlaga di Suzuka 8 Hours adalah Johann Zarco, yang balapan di edisi 2024. Ia bahkan sukses menang bersama Takumi Takahashi dan Teppei Nagoe di bawah bendera Team HRC with Japan Post.
Sumber: Bennetts BikeSocial
Baca Juga:
- Alex Marquez Sambut Fermin Aldeguer di Gresini: Talentanya Sudah Hebat, Gak Butuh Nasihat Senior
- ‘Klasemen Sementara’ Kecelakaan MotoGP 2024 Usai Separuh Musim, Marc Marquez-Pedro Acosta Memimpin
- Ai Ogura Soal Gosip ke MotoGP 2025: Ada 2 Opsi, Tunggu Saja Pengumumannya
- Langkah Krusial bagi Honda, Aleix Espargaro Bakal Boyong 2 Sosok Penting dari Aprilia
- Pecco Bagnaia Soal Setim dengan Marc Marquez: Bisa Jadi Rezeki dan Bencana Sekaligus
Tinggalkan Balasan