Diperbarui: 2 Agustus 2024, 14:43 WIB
Aksi Martin Boyle dalam laga 16 besar Piala Asia 2023 Australia vs Timnas Indonesia, Minggu (28/1/2024). (c) AP Photo/Aijaz Rahi
Nusainfo.news- Australia bakal jadi salah satu lawan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan tidak akan mudah. Australia berada di level yang lebih tinggi.
Berdasarkan jadwal, Timnas Indonesia yang tergabung dalam Grup C bersama Jepang, Bahrain, Australia, Arab Saudi, dan China akan memulai laga pada 5 September mendatang.
Pasukan Shin Tae-yong akan terbang ke Arab Saudi dan di sana Jey Idzes dan kawan-kawan menantang tim besutan Roberto Mancini King Abdullah Sport City.
Advertisement
Kemenangan atas Green Falcons sangat penting guna menjaga asa ke duel berat berikutnya, termasuk melawan Australia.
Kontra Australia, Indonesia terlebih dulu menjadi tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 10 Septemer atau lima hari setelah mudik dari Arab Saudi.
Australia jelas bukan lawan yang enteng, mengingat Socceroos punya catatan lebih mengilap dibandingkan Indonesia. Di ajang Piala Asia misalnya, Australia setidaknya pernah sekali juara pada 2015.
Di putaran final Piala Dunia pencapaian mereka juga sangat mengagumkan. Dari enam kali keikuitsertaan mereka, Australia dua kali mampu melaju sampai babak 16 besar. Itu tersaji di Piala Dunia 2006 dan 2018.
Selain torehan-torehan tadi, saat ini Australia juga dihuni sederet pemain top yang diharapkan bisa melewati pencapaian generasi sebelumnya.
Satu lagi yang harus diingat, Australia masih ditukangi pelatih bertangan dingin nan sarat pengalaman.
Sejauh mana kekuatan Australia, berikut ulasan tipis-tipis terkait siapa saja pemain yang kudu diwaspadai oleh Timnas Indonesia serta sosok juru taktik di balik kebangkitan Socceroos dalam beberapa tahun terakhir.
Melihat Peta Kekuatan Jepang, Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Begini Peta Kekuatan Australia
1 dari 4 halaman
Pelatih: Graham Arnold
Berusia 60 tahun, Graham Arnold bukan orang sembarangan di ranah sepak bola Australia. Sebelum menjadi pelatih, di masa jayanya ia adalah seorang penyerang kenyang pengalaman.
Selain di kompetisi lokal, Graham Arnold juga pernah bermain di Liga Belanda, Liga Belgia, dan Liga Jepang.
Mantan pemain Timnas Australia ini kemudian meneruskan karier sebagai pelatih dan sejak 1989 banyak tim yang sudah ia tukangi.
Ia kemudian dipercaya menukangi Timnas Australia sejak 2018 dengan target bisa menorehkan prestasi di Piala Dunia 2022 Qatar.
Hanya dalam waktu empat tahun, Graham Arnold berhasil membawa Australia kembali lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, mengulang sukses yang mereka raih di Piala Dunia 2006.
Sukses tersebut membuat rezim Graham Arnold langgeng sampai saat ini. Di Piala Dunia 2026, Graham Arnold tentunya menargetkan pencapaian yang lebih jauh dari yang pernah ia raih.
Jelang Away ke Bahrain dan China, PSSI Mungkin Carter Pesawat untuk Timnas Indonesia
2 dari 4 halaman
Pemain Bintang: Jackson Irvine
Benar-benar istimewa pemain yang satu ini. Jika Australia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, maka Jackson Irvine sedikitnya sudah tiga kali beraksi di pentas terakbar empat tahunan besutan FIFA.
Dalam dua edisi sebelumnya, Jackson Irvine hadir di Piala Dunia 2018 dan 2022. Mengingat peran dan pentingnya dia bagi tim, pelatih Graham Arnold masih membutuhkan gelandang 31 tahun iti di lini tengah.
Pengalaman dan jam terbang memang tak bisa bohong. Di ronde kedua lalu, kelahiran 7 Maret 1993 punya andil besar di balik kesuksesan Australia keluar sebagai jawara Grup I tanpa terkalahkan dalam lima laga.
Tak terbantahkan lagi, melawan Timnas Indonesia, Jackson Irvine dipastikan masuk starting XI dan siap beradu tangguh dengan para penggawa lini tengah tim Garuda yang dimotori Thom Haye.
Indra Sjafri soal Uji Coba Timnas Indonesia U-19 vs Argentina: Mematangkan Tim
15 Tahun Bola.net Berdiri, Hal-hal Ini Masih (dan akan Selamanya) Jadi Ilusi
3 dari 4 halaman
Pemain Bintang: Kusini Yengi
Empat gol yang berhasil ia borong di ronde kedua kualifikasi tak hanya menempatkan Timnas Australia menclok di puncak klasemen Grup I, tapi sekaligus mengirimkan sinyal menakutkan bagi lawan kalau dia merupakan striker haus gol.
Di Australia, Kusini Yengi masuk daftar elite tukang gedor yang sangat diandalkan pelatih Graham Arnold.
Masih terbilang muda, 25 tahun, si jangkung kepunyaan Portsmouth, Inggris ini punya kecepatan, gesit, serta tendangan keras terukur plus sundulan mematikan.
Meski Indonesia punya bek sekaliber Jay Idzes, membiarkan Kusini Yengi bebas sedetik saja berarti petaka.
Pelatih China Ingin Timnya Siap Mental Hadapi Timnas Indonesia
4 dari 4 halaman
Pemain Bintang: Matthew Ryan
Tembok terakhir Timnas Australia ini adalah seorang legenda. Namanya harum dan semua kiper-kiper muda di Australia ingin seperti Spiderman berusia 32 tahun ini.
Latar belakangnya mentereng. Sebelum diculik AS Roma dari AZ, Belanda, jelang bergulirnya musim 2024/2025, Matthew Ryan sudah lebih dulu dikenal sebagai kiper sejumlah klub beken macam Club Brugge, Valencia, Brighton & Hove Albion, Arsenal, serta Real Sociedad.
Matthew Ryan juga merupakan veteran Piala Dunia 2018 dan di edisi 2022 ia sukses membawa negaranya lolos ke babak 16 besar.
Hadir dalam banyak laga-laga berat pastinya membuat Matthew Ryan tetap percaya diri, meski mendapat gempuran dari penyerang-penyerang Timnas Indonesia dan tekanan dari publik Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Disadur dari: Bola.com (Choki Sihotang/Benediktus Gerendo Pradigdo) 2 Agustus 2024
Tinggalkan Balasan